Rabu, 22 Maret 2017

TABLE MANNER MASYARAKAT CHINA

Table Manner Masyarakat China


Umumnya, cara makan orang China lebih informal ketimbang orang Barat, walaupun ada aturan-aturan yang lebih lanjut mengenai interaksi dengan para tamu / orang lain. Yang dikarena tingginya tingkat interaksi sosial sebagai hasil dari tradisi perjamuan bersama.

Penggunaan sumpit
  • Sumpit harus selalu dipegang dengan benar, yaitu antara ibu jari dan dua jari pertama pada tangan kanan.

  • Bila tidak digunakan, sumpit harus selalu diletakkan rapi di atas meja dengan dua tongkat berbaring rapi bersebelahan di kedua ujungnya. (Kesalahan dalam melakukannya akan di ibaratkan seperti kesalahan penempatan orang kedalam peti mati sebelum pemakaman dan merupakan kecerobohan besar).
  • Sumpit secara tradisional dipegang dengan tangan kanan saja, bahkan untuk orang kidal sekalipun. Meskipun sumpit sekarang dapat digunakan di tangan kanan dan kiri, beberapa orang masih menganggap menggunakan sumpit secara kidal adalah etiket yang tidak baik. Satu penjelasan rasional untuk hal ini “tidak tepat” (Sumpit Kidal) adalah ketika diadakan perjamuan dalam batas meja bundar yang mungkin akan merepotkan / mengganggu prosesi makan.                                                      
  • Jangan arahkan sumpit pada orang lain. Hal ini dianggap menghina orang dan merupakan kecerobohan besar.
  • Janganlah menggoyang-goyangkan sumpit anda karena hal itu dianggap seolah-olah mereka (sumpit) adalah perpanjangan dari gerakan tangan Anda (berkepribadian buruk).
  • Janganlah memukul-mukulkan sumpit seperti stik drum. Hal ini dapat dianalogikan seperti mengatakan kepada orang lain di meja, bilamana  anda adalah seorang pengemis.
  • Jangan menggunakan sumpit untuk memindahkan mangkuk atau piring.
  • Jangan pernah mengisap/menjilati sumpit.
  • Putuskan makanan apa yang hendak diambil sebelum mencapainya dengan sumpit, jangan melayang-layangkan sumpit diatas makanan atau mengaduk-aduk piring.
  • Untuk menaruh sumpit di meja, mereka dapat diletakan horizontal di piring atau mangkuk ; ataupun tempat sumpit (umum ditemukan di restoran) juga bisa digunakan.
  • Ketika mengambil sepotong makanan, jangan pernah menggunakan ujung sumpit Anda untuk menembus/menusuk makanan seperti garpu; pengecualian termasuk merobek item besar seperti sayuran. Dalam hal yang lebih informal, item kecil atau yang lebih sulit untuk diambil seperti tomat ceri atau mungkin baso boleh ditusuk, tapi hal ini lebih sering dilakukan oleh orang yang tradisional.
  • Jangan menusuk sumpit secara vertikal ke dalam mangkuk nasi, karena hal ini di analogikan menyerupai dupa yang digunakan di kuil untuk memberikan penghormatan kepada Almarhum / Dewa. Ini dianggap kecerobohan yang fatal di meja makan.

Sumpit untuk Hidangan Lauk (Porsi Non Personal)
  • Bila ada / disediakan sumpit untuk Lauk, akan dianggap tidak sopan jika anda menggunakan sumpit anda sendiri untuk mengambil makanan dari piring bersama, atau makan dengan menggunakan sumpit untuk Lauk tersebut.        

                                                        Cara yang benar     

                                                        Cara yang salah
  • Suatu hal yang tidak sopan jika menggunakan ujung yang tumpul dari sumpit sendiri untuk mentransfer makanan dari piring bersama ke piring sendiri atau mangkuk, gunakanlah sumpit untuk Lauk sebagai gantinya.
  • Ketika sumpit untuk Lauk tidak tersedia, akan dianggap sopan (dan juga untuk kebersihan) jika menggunakan ujung tumpul sumpit milik sendiri untuk melayani tamu / orang lain dengan mentransfer makanan dari piring lauk untuk kepiring atau mangkuk nasi / saji tamu.  
Pengecualian tersebut di atas biasanya dapat dibuat dalam pengaturan intim seperti di rumah (lingkup keluarga decil / pasangan).

Peralatan lainnya
  • Jika sup mie disajikan, terdapat banyak cara yang lebih elegan untuk memakannya dengan memenjuput mie dengan sendok saat pengambilan pertama, dan makan dari sendok, daripada menghirup langsung dari mangkuk ke dalam mulut dengan menggunakan sumpit.                                                                                             
  • Orang China tradisional makan nasi dari sebuah mangkuk kecil yang dipegang di tangan kiri, namun tidak berarti ini etiket baik. Hal ini diyakini ini adalah cara kebanyakan orang makan tetapi tidak sama sekali indikasi tentang bagaimana hal itu harus dilakukan (Kebiasaan semata, bukan berarti baik). Mangkuk nasi diangkat ke mulut dan nasi disuap dengan didorong ke dalam mulut dengan menggunakan sumpit. Beberapa orang China merasa tersinggung / kurang tepat bila memakan nasi dari mangkuk dengan menggunakan sendok. Jika nasi disajikan di piring, seperti yang lebih umum di Barat, hal ini lebih diterima / disukai dan lebih praktis untuk makan dengan garpu atau sendok. Posisi tangan harus selalu berada di atas tepi mangkuk.
Makan dari piring untuk Hidangan Lauk (Porsi Non Personal)
  • Pilih makanan di hidangan yang ada di bagian atas dan terdekat dari pirinng /  mangkuk nasi anda dalam jarak jauh. Jangan menelesuri piring atau memilih makanan dari sisi yang jauh untuk makanan favorit anda, Keculi meminta di tuangkan oleh yang terdekat.
  • Secara umum, Gaya orang China lebih konservatif untuk kebiasaaan memilih lebih dari satu atau dua gigitan makanan (mengunyah) dalam mangkuk atau piring saji, seolah-olah anda sedang makan dengan cara Barat. Mayoritas orang China telah mengetahui cara terbaik untuk makan untuk mengindari penularan penyakit, sebelum kebudayaan makan Barat di perkenalkan.
  • Jika penyajian dengan 2 buah mangkuk - terpisah dari mangkuk nasi dan pelat makan disediakan, jangan pernah untuk menempatkan setiap lauk yang akan dimakan ke atas piring saji (Masukan lauk ke nasi). Aturan ini mungkin terasa lebih santai untuk orang asing.
  • Jika piring yang tebal, tariklah mangkuk lauk dekat piring saji untuk mengurangi jarak sumpit ketika menjuput makanan. Catatan : Mencurahkan banyak saus di atas meja adalah kecerobohan besar.
  • Setelah Anda telah memilih sebuah item makanan / mengambil lauk) jangan pernah untuk dimasukkan kembali ke dalam piring. Langsung dimakan saja karena lebih beretiket.
Senioritas dan tamu di meja
  • Orang tua atau tamu (s) kehormatan biasanya yang pertama untuk memulai acara makan / perjamuan.
  • Si bungsu atau paling senior mungkin melayani tertua atau paling senior pertama, sebagai bagian dari nilai Konfusianisme menghormati senior.
  • Orang yang paling muda dari semua orang di meja makan biasanya akan memberikan isyarat sebelum acara makan dimulai. Dengan ekspesi yang menyenangakan dia berkata “Mari Kita Makan Nasi” sebagai isyarat untuk membantu diri mereka sendiri / tidak yang meminta bantuan penyajian makanan kepada yang termuda.
  • Makanan yang terbaik di piring harus diserahkan kepada, anak-anak tua, atau tamu kehormatan, bahkan jika mereka adalah salah satu favorit. (Bentuk penghargaan)
  • Kehadiran orang tertua, atau tamu kehormatan, diberi tempat duduk menghadap pintu.
  • Ketika Nyoya rumah mengatakan bilamana makanan (hidangannnya) itu tidak cukup enak rasanya, maka para tamu harus untuk tidak setuju (Protes). Dan mengatakan kepadanya bila hidangan nya tersebut itu adalah salah satu makanan terbaik / terenak mereka yang pernah mencicipi (Berbasa-basi demi menjaga hubungan dan penghormatan).
Minuman
  • Tuan rumah harus selalu memastikan bahwa cangkir setiap orang tidak dalam keadaan kosong teralu lama. Seseorang tidak harus menuangkan untuk diri sendiri, tetapi jika orang yang haus pertama kali haruslah menawarkan untuk menuangkannya bagi orang disebelah kanan dan kiri kita.
  • Dan ketika minuman anda sedang dituangkan, anda harus mengucapkan "terima kasih", dan / atau tekan telunjuk dan jari tengah di atas meja untuk menunjukkan apresiasi, terutama ketika Anda berada di Selatan China, misalnya Provinsi Guangdong. Tindakan ini dilakuakan sembari menundukkan kepala Anda. (Biasanya menggugah orang yang di hormati tersebut).
  • Ketika orang-orang ingin men-dentingkan / bersulang (ber-toast) minuman bersama-sama dalam bentuk bersorak, penting untuk mengamati bahwa para anggota yang lebih muda harus ikut bersulang dengan mendetingkan tepi atas gelas mereka dengan tepi tepi bawah gelas yang lebih tua / senior untuk menunjukkan rasa hormat mereka.

                                                      Saling memberi salut                            
  • Minuman Beralkohol, biasa disebut Baijiu, sering dihidangkan sepanjang makan, dan itu merupakan kebiasaan penyajian bagi para tamu oleh Nyonya / Tuan rumah dengan bersikeras (secara halus)kepada tamu untuk minum bersama yang di berarti "menunjukkan / ajakan persahabatan." Jika para tamu memilih untuk tidak minum, mereka mungkin mengatakan, "Saya tidak dapat minum, tapi terima kasih." [Dalam bahasa Mandarin: "Wo bu neng ia Jiu, xie xie"]
  • Tuan rumah mungkin terus bersikeras menyuguhkan minuman kepada tamunya, dan para tamu juga senantiasa menolak ajakan tuan rumah tersebut untuk "tidak" meminumnya. Desakan tuan rumah tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan kemurahan hatinya (Indikasi untuk lebih mengakrabkan hubungan). Oleh karena itu, penolakan oleh para tamu harus dibuat dengan kesopanan sepenuhnya. Perlu diperhatikan : Jika Minuman alkohol yang disajikan sudah tersedia di atas meja, para tamu diharapkan [jika tidak dipaksa] untuk turut minum wlau hanya segelas bersama-sama dengan para tamu /  orang lainnya dalam perjamuan di meja tersebut, dan mungkin juga di meja lainnya ketika para tamu masih ada / belum meninggalkan lokasi.
Merokok
  • Merokok di China sangat lazim, terutama di kalangan laki-laki. Selama makan, tuan rumah kadang-kadang akan membagikan rokok kepada semua orang di sekitar meja. Jika tamu memilih untuk tidak merokok, maka ia / dia (Tamu) harus dengan sopan dapat menolaknya. Dalam bahasa Mandarin, dengan mengatakan, “Wo bu chou yan, xie xie”.

Perjamuan berbisnis
  • Selama Perjamuan Bisnis, perihal terbaik adalah untuk tidak makan sampai pada titik kejenuhan (Kekenyangan), karena tujuan sebenarnya dari pertemuan tersebut adalah interaksi bisnis dan bukan menikamati perjamuan makanan (euporia)
Lain-lain
  • Di masa lalu, beberapa orang cenderung untuk duduk dengan jarak minimal 1 meter (3 chi), dengan orang di sebelahnya dalam 1 meja makan. Sehingga mereka tidak akan beradu siku / bergesekan dengan tamu lainnya pada saat menikamati hidangan (Harfiah). Saat ini, praktik ini jarang diamati.
                                                 Posisi / jarak saling renggang
  • Ketika memakan makanan yang mengandung tulang-tulangan, biasanya sisa tulangnya akan dibuang (di lolohkan) ke meja di samping kiri piring orang yang memakannya. Meludah (lolohkan) tulang ke lantai ini hampir tidak pernah diterima.
  • Bersendawa, memukul-mukul / bercengkrama, dan mambaui hidangan (menghirup aroma) adalah hal yang dianggap wajar.
  • Dengan standar Barat, percakapan saat makan sering orang China mungkin sedikit lebih ramai, keras dan penuh perbincangan.
                      Suasana ramai di perjamuan adalah biasa bagi masyarakat China
  • Panggilan dalam memanggil pelayan di restoran cenderung agak "kasar," (Teriakan) dimana pelayan / pramusaji seringkali di sarankan / di minta oleh pengunjung untuk  yang berarti "cepat." / (Kuai Dian).
  • Berbicara dengan mulut penuh sambil makan dengan posisi tangan masih mencari makanan di atas meja, walaupun hanya berdua saja (makan biasa / bukan perjamuan) adalah hal yang sangat sangat umum. Dan mencicipi makanan camilan dari piring / wadah saji yang sama dengan tamu adalah juga lumrah adanya.

1 komentar:

  1. 1xbet korean sports bet in - Legalbet
    1xbet korean sports bet in. Best Bet Bet in Betting, Best Bets, Best Live Betting, Best зеркало 1xbet Live Odds.

    BalasHapus